Hakikat Manusia
Dari masa ke masa permasalahan pokok yang sejak jaman dahulu sampai sekarang menjadi topic pembahasan dalam keilmuan islam ialah diri manusia. Dalam Postingan akan dibahas mengenai perihal hakikat manusia,yaitu tentang kesadaran diri.
Setiap manusia pasti terdorong untuk memikirkan eksistensi.Sebab manusia senantiasa terbayangi pertanyaan-pertanyaan besar ,mula-mula bersifat historis lalu psikologis kemudian berubah menjadi suatu pertanyaan yang mendesak membutuhkan jawaban.
Dari mana saya datang?
Apakah keberadaanku bagaikan terlahir begitu saja?
Aku yang kehilangan arah, mawas diri menyelidiki diriku.Siapakah aku ini?Mengapa aku
diciptakan?
Apakah tujuan hidup ini? Mengapa aku diberi bekal akal dan kehendak?
Apakah artinya?Mengapa aku bereksistensi?
Kemana terminal akhir dari perjalanan singkat di muka bumi ini?
Ada apa setelah mati?
Apakah kehidupan berakhir setelah datangnya kematian?
Bagaimana caraku menyingkap rahasia semua ini?
Dengan melihat pertanyaan-pertanyaan diatas,berarti mengemukakan masalah kebebasan dan masalh tanggung jawab.Hal ini membawa kita kepada penelitian mengenai dasar dari asal usul.Baik dari sisi kebebasan maupun dari sisi tanggung jawab. Hal tersebut akhirnya memunculkan masalah ketuhanan.
Dari mana alam semesta yang besar ini berasal ?
Ataukah ada Khaliq/Pencipta yang mengadakan saya?
Siapakah Dia?Apa hubungannya dengan-Nya?
Apakah eksistensi manusia itu cukup dalam dirinya sendiri?
Ada apakah dengan sabda rasulullah Nabi Muhammad saw.
Man’arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu
Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.
Apakah manusia yang terlibat secara aktif didalamnya?
Kecenderungan-kecenderungan tersebut diatas merupakan naluri manusia yang tiddak bias dipungkiri, sebab memang demikian keadaannya.
Pada setiap pribadi manusia memiliki naluri untuk berkepercayaan dalam pengertian apapun, baik yang benar maupun yang batil.Predikat khalifah tidak hanya berlaku bagi Nabi Adam as saja, melainkan berlaku bagi semua manusia tanpa kecuali, karena manusia dengan kesempurnaan kejadiaannya diberi kemampuan untuk mengatur da mengolah alam.Manusia sedikit banyak dapat mengetahui rahasia alam, sedangkan semua itu tidak berlaku bagi semua mahluk-mahluk lainnya.
Hakikat manusia sebagai khalifah mengarah kepada kecenderungan tertentu dalam memahami diri manusia diri manusia sendiri. Hakikat mengandung sesuatu makna yang tetap, Tidak berubah-ubah.Allah adalah puncak segala kebaikan dan kesempurnaan. Dengan demikian, manusi adalh wakildari kebaikan dan kesempurnaan-Nya.
Namun,seperti yang anda lihat ,bagaimana dengan kenyataan umat manusia zaman kini?Bisakah manusia dikatakan wakil dari kebaikan dan kesempurnaan-Nya?Tentu anda lebih tahu seutuhnya?
Bagaimana supaya menjadi khalifatullah seutuhnya?
Ikuti postingan saya selanjutnya mengenai tugas manusia .Insya Allah terjawab.
Sumber: Dari Buku :
WUJUD (menuju jalan kebenaran)
Oleh:
Hb.Zulkifli bin Muhammad bin Ibrahim Banahsan bin Syahab
If.Sentot Budi Santosa bin Danuri bin Abdullah
ARTI TASAWUF
Asal kata Tasawuf ada beberapa teori yang menyatakan
antara lain:
a) Berasal
dari kata shafw,artinya bersih atau Shafaa.
b) Beraasal
dari kata Shuffah,Yaitu suatu kamar disamping masjid Rasullullah dikota
Madinah.
c) Berasal
dari kata Shaff,yaitu barisan di kala sembahyang shalat
d) Berasal
dari kata Shaufanah, yaitu sejenis buah buaahan yang kecil berbulu dan banyak tumbuh
di padang pasir dimana bahan baju kaum sufi berbulu seperti buah itu,dalam
kesederhanaanya.
e) Berasal
dari kata Suf (kain Wol).dalam sejaarah sufi para orang sufi meninggalkan
kemewahannya dan memakai kain wol yang kasar ,hal ini menunnjukkan
kesederhanaan yang melambangkan jauhnya dari dunia.
Diantaara semua pendapat
itu,pendapat dua yang ter akhir (Shaufanah dan suf)yang banyak diterima sebagai
asal kata sufi. JadiSufi adalah oaring yang menjauhkan diri dari dunia materi
dan memusatkan perhatian pada alam rohani.Tashawwafa arrajulu:Qad shaara
arrajulu Shuufan. Yang artinya seorang laki-laki yang telah metasa
wuf.Maksudnya telah berpindah dari kehidupan biasa ke dunia sufi.Dahulu pakaian
para sufi dengan hamper-hampir menyerupaikain Goni dalam kesederhanaanya.
Maksudnya,membuang pakaian yang sebelumnya mewah ke pakaian yang penuh kesederhanaan.
Kesimpulan asal
katayang terdekat adalhshuufun atau bulu.tashifiatul quluub,artinya
membersihkan atau menggosok hati, sedangkan orangnya sendiri bernama sufi.
Asal Usul Zuhud
Berikut akan Saya paparkan sedikt mengenai asal usul Zuhud.
Dahulu para peneliti (oriental) seperti Nicholson dan pengikutnya berpendapat tentang factor yang mempengaruhi asal-usul munculnya zuhud atau pemahaman sufisme dalm Islam antara lain:
§ Dipengaruhi oleh ajaran rahib-rahib Kristen
§ Dipengaruhi oleh ajaran rahib Budha dengan faham Nirwananya
§ Dipengaruhi oleh ajaran Hindu
§ Dipengaruhi ole phytagoras yang mengharuskan meninggalkan kehidupan materi dalam rangkan membersihkan roh.
§ Dipengaruhi oleh ajaran Platinus yang menyatakan bahwa dalam rangka pennyucian rohyang telah kotor, sehingga bias menyatu dengan Tuhan harus meninggalkan dunia
Menurut pendapat Abu Al-Ala Afifi yang masih mengambang tentang asal uuslu zuhud yang diperoleh dari para peneliti antara lain:
§ Berasal dari atau dipengaruhi oleh India dan Persia
§ Berasal atau dipengaruhi Nasrani
§ Berasal dari atau dipengaruhi oleh berbagai sumber yang berbeda-beda kemudian menjekma menjadi satu ajaran.
§ Berasal dari atau dipengaruhi ajaran Agama Islam . Untuk factor yang terakhir ini Abu Al Afifi merinci lebih jauh menjadi tiga:
o Ajaran agama asalm yan terkandung dalam AlQuran dan Al Hadist mendorong untuk hidup wara dan zuhud
o Dengan adanya fenomena social politik ketika itu , ada sebagaian masyarakat dan ulama tidak ingin terlibat dalam kemewahan dunia dan mengambil sikap untuk tidak ikut dan mengasingkan diri agar tidak terlibat dalam pertikaian,sehiangga mereka hidup dalam suasana keruhaniaan.
o Reaksio terhadap keilmuan fiqih dan kalam, sebab keduanya kurang bias memuaskan dalam pengalaman agama Islam.Pendapat yang ter akhir ini perlu dikoreksi ,sebab munculnya ilmu fiqih dan ilmi kalam dan sebagaiannya setelah zuhud.
Pada akhirnya para orientalis seperti Nicholson dan Louis Massignon dari Perancis setelah melakukan kajian yang mendalam tentang irfan(makrifat) dalam Islam, mereka mengakui bahwa sumber prinsip irfan(makrifat) adalh Al Quran dan Al Hadist.
Sejarah Singkat Tasawuf
-->
Pembahasan
saya kali ini mengenai awal mula dan sejarah Tasawuf dalam dunia Islam.
Pada masa Rasullulah Muhammad saw belum dikenal
istilah Tasawuf.Kata tasawuf dan sufi belum dikenal pada masa awal Islam, namun
tanda-tanda sufi dan ilmu kesufian itu sudah ada,
Jangan Kecewa dengan Perolehan Duniawi
# Jangan Kecewa dengan Perolehan Duniawi #
Pernakah kalian
mendengar dan mengetahui sabda Nabi “Kalian semua sama saja dihadapan Allah
SWT,kecuali orang yang bertakwa dan beramal shaleh diantara kalian.”.Sebenarnya
banyak kejadian yang membuktikan kebenaran hadist ini.Entah kalian percaya atau
tidak beberapa kisah ini setidaknya membuktikan kebenaran sabda Nabi.
Subscribe to:
Posts (Atom)