Tugas Manusia (Bagian Ketiga)

Jika manusia mengikatkan diri dengan dunia sekelilingnya (mumkin),maka jiwanya akan terbelenggu.oleh sebab itu,manusia harus sadar dan mawas diri untuk brusaha mengetahui siapa diri ini sebenarnya. Kesadaran mawas diri untuk mengetahui siapa sang diri ini sebenarnya tidak akan diperoleh dengan serta merta, namun memang harus dilakukan dengan latihan yang didasari ilmu pengetahuan yang baik dan benar supaya memperoleh pengalaman langsung ebagaimana yang telah dicontohkanoleh para sufi atau arif-billah. Dan Dia menundukkan malam dan siang,matahari dan bulan unukmu.dan bintang-bintang itu ditundukkan(untukmu) dengan perintah.Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda(kekuasaanAllah) bagi kaum yang memahami (Nya).(QS.An Nahl, 16:12). Allah menundukkan dan mengatur peredaran matahri,bintang dan bulan dengan perintah-Nya.Peraturan inilah yang diikuti oleh seluruh alam semesta,sebagaimana harus bertingkah laku. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang ,matahari dan bulan.masing-masing dari keduanya itu beredar didalam garis edarnya(QS.Al Anbiyaa’, 21:33) Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. An Naml,27:88). Ini juga disebut hokum alam atau peraturan yang diikuti oleh alam. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit, dan langit itu masih merupakan asap,lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:”Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab:”Kami datang denga suka hati” .(Qs. Fushilat,41:11). Ayat ini membuktikan bahwa matahari,bumi,bulain dan seluruh alam taat mengikuti segala perintah dan aturan Allah swt.Peraturan yang telah ditetapkan Allah itu tidak berubah selamanya.Firman-Nya: “Sebagai sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu”.(QS. Al-Fath,48:23). Apabila pandangan hati, jiwa, dan tubuh kita luruskan kepada Allah,tunduk dan patuh terhadap perintah-perintah-Nya,selalu merasa dekat dengan-Nya,selalu merasakan kehadiran Tuhan setiap saat.Kita akan merasa bahwa setiap perilaku dan gerak-gerik kita berada dalam pengawasan Allah.ibarat seorangartis sinetron akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan peranannya,berakting dengan penuh penghayatan dan berupaya untuk tidak menyalahi scenario yang telah ditentukan sang sutradara.Sebagaiman firman-Nya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,maka (jawablah),bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,maka hendaklah mereka beriman kepada-Ku,agar mereka selalu berada dalam kebenaran(QS.Al-Baqarah,2:186) Demikianlah pandangan pemikiran yang sederhana dan logis ,jika kita mau menerimanya, bahwa adanya diri(mikrokosmos), dan alam semesta(makrokosmos),telah mengajak kesadaran untuk sampai kepada pembuktian adanya Tuhan(Allah). Dapat ditarik kesimpulan bahwa tubuh ini akan taat seperti taatnya matahari dan bulan.Ia akan hidup teratur seperti teraturnya matahari serta planet-planet menurut garis edarnya,sehingga tidak berbenturan.Ia akan patuh seperti patuhnyanmalaikat(fitrah yang ditetapkan Allah kepada manusia). Peran manusia telah ditetapkan, diatur dengan sangat rapi sekali.Bukan hanya ukuran fisik,tapi juga berapa besar rejeki,keterampilan,daya piker,dan juga waktu yang diijinkan menghirup udara segar didunia. Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya(QS. Al Furqaan, 25;2). Oleh karena itu, manusia yang sadar sebagai khalifatullah hendaknya berakhlak dengan alhlak Allah,berkehendak, bertindak sebagaimana yang Allah kehendaki dan member keputusan dengan keputusan Allah serta berjalan di jalan Allah. Sumber: BUKU : WUJUD (MANUSIA) Hb.Zulkifli bin Muhammad bin Ibrahim Banahsan bin Syahab If.Sentot Budi Santosa bin Danuri bin Abdullah

Tugas Manusia (Bagian Kedua)

Iblis beserta kroni-kroninya atau anak cucunya bersumpah akan menyesatkan manusia dengan cara apapun dan dari jalan manapun. Hal ini dapat dilihat dala Al-Quran Surah Al-A’raaf ayat16-17 dan An-Nisaa’ ayat 118-119 yang berbunyi: Iblis menjawab,”Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (Qs.Al-A’raaf, 7:16) Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka,dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur(taat).(QS. Al-A’raaf,7:17). Sesungguhnya pada tiap-tiap manusia ada persediaan untuk baik dan ada persediaan untuk jahat, syaitan akan mempergunakan persediaan jahat untuk mencelakakan manusia. Yang dila’nati Allah ,dan syaitan itu mengatakan, “kami benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan (untuk kami)”.(QS. Nisaa’, 4:118). Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak),lalu mereka benar-benar memotongnya,dan aku suruh mereka(mengubah ciptaan Allah),lalu benar-benar mereka merubahnya”. Barang siapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.(QS.Nisaa,4:119). Peristiwa ini juga diceritakan dalam surah Al-Israa’ ayat 62-64: Ia (iblis)berkata, Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau member tangguh kepadaku sampai hari kiamat,niscahya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya kecuali sebagian kecil(QS. Al- Israa’ 17:62). Pergilah,barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya Neraka Jahanam adalah balasanmu semua,sebagai suatu pembalasan yang cukup(QS. Al-Israa’, 17:64). Dan bawalah siapa yang kamu sanggupi diantara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaithan kepada mereka melainkan tipuan belaka.(QS.Al-Israa’,17:64) Dengan melihat dialog Allah dengan malaikat dan Iblis ,kejadian manusia, perintah Allah yang dibebankan kepada manusia sebagai khalifatullah.Sebagai khalifah seharusnya dan selayaknya menyesuaikan dengan yang mengangkatnya dirinya sebagai khalifah. Apakah daku bisa dan bagaimana caranya? Menghayati hakikat manusia bisa dimulai dari kesadaran fisik sampai kepada kesadaran diri pribadi yang sejati.Dengan inilah manusia dapat menunaikan pengabdiannya kepada Allah sebagaimana fitrahnya.Sebagaiman firman Allah: Maka hadapkan lah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah.(itulah) agama yang lurus;tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui(QS.Ar-rum, 30:30). Kalau kita mau mempelajari Al-Quran, didalamnya terdapat banyak penjelasan tentang apa dan siapa manusia itu sebenarnya.Namun,yang demikian ini tidak akan menjadi suatu kesadaran apabila kita tidak pernah membawa pikiran, jiwa sertaperasaan kepadafitrah kejadiannya. Penyebabnya adalah karena kebanyakan manusia terlena dengan alam kebendaan.Jadi,bukan ilmu tasawuf yang sulit dimengerti. Contoh sederhana seorang bayi yang lahir dari rahim ibu: · Bayi lahir bukan atas permintaan dan kehendaknya · Bayi tidak mengerti untuk apa dilahirkan · Bayi tidak punya apa-apa bahkan malupun tidak punya Orang sekitar memberikan kasadaran.Bayi mulai dikenalkan dengan dirinya bahwa namanya si fulan.kemudian diajarkannya nama-nama,ini telinga,ini kepala,ini hidung,ini tangan,ini kaki,dan seterusnya dengan batasan kesadaran yang sangat sempit sekali. Kesadaran sempit ini membuat diri terbelenggu dana bias tersesat dalam ketidaktahuansiapa diri ini yang sebenarnya. Ikuti kelanjutan artikel ini di postingan berikutnya!

Tugas manusia (Bagian Pertama)

Sesuai dengan pandangan di Postinga sebelumnya,tugas manusia adalah untuk beribadah kepada Allah swt Sang Maha Pencipta. “dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.(Qs. Adz-Dzariayaat. 51:56). Ayat diatas akan memunculakan pertanyaan dalam benak kita. Mengapa daku harus mengapdi? Apakah Allah membutuhkan daku? Kalau anda hanya mengandalkan otak tentu akan sulit menjawab pertanyaan di atas. Sebenarnya disetiap permasalahan yang terjadi pada anda ada sosok Yang Serba Maha yang begitu absolut selalu menyertai di setiap segala perkara dan segala sesuatu, maka untuk memahaminya harus disertai rasa iman kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya: “Aku tidak menghendaki rezeki sedikitoun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka member-Ku makan”.(QS.Adz Dzariyaat, 51:57). Kalau manusia berkarya (menggunaan segala rahmat-Nya), bikin mesin, rumah, atau apa saja yang pada hakikatnya adalahuntuk meningkatkan mutu kehidupan bagi manusia sendiri(mengambil faedah), maka sudah sewajarnya kita harus tunduk dan patuh kepada-Nya. “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri ,Kemudia kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan”.(QS.Al Jaatsiyah.45:15). “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumu, agar kamu bertakwa”.(QS, Al Baqarah,2:21). Beribaadah ber arti melaksanakan segala sesuatu yang baik dan hanya mengharap ridha Allah.Bertakwa artinya menjalankan segala yang diperintahkan oleh-Nya dan meninggalkan segala yang dilarang oleh-Nya serta mengikuti junjungan Nabi Muhammad saw. Selain itu manusia diberi kepercayaan oleh Allah swt untuk menjadi khalifah(pemimpin) dimuka bumi.Tugas kekhalifahan ini tertulis dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi…” Semua manusia secara potensial diciptakan menjadi khalifahtullah. Namun agar potensi tersebut menjadi nyata. Harus memiliki beberapa criteria, antara lain ilmu, iman ,amal saleh,dan masih banyak lagi. Jika anda mengikutinya secara runtut insya Allah akan terjawab. Kekhalifahan atau kepemimpinan dimulai dari memimpin diri(hawa nafsu)nya sendir, keluarga, kemudian berkembang ke memimpin lingkungan yang lebih luas. Kepercayaan Allah terhadap manusia awalnya dipertanyakan oleh malaikat maupun iblis, tetapi dengan alasan yan berbeda. Malaikat mempertanyakan karena melihat manusia suka saling berbunuhan sedangkan iblis protes, karena merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada manusia yang dibuat dari tanah. Setelah Allah menjelaskan, malaikat mengikuti perintah Allah dan mengakui kekhalifahan manusia, tetapi iblis tetap membangkang. Hal ini terlihat dari dialog Allah dengan malaikat dan iblis. “…..Mereka (maliakat) berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumu itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?”Tuhanmu berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui”. (Qs.Al-Baqarah:30). Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu(adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, Kemudian Kami katakan kepada para malaikat :”Bersujudlah kamu kepada Adam”. Maka merekapun bersujud kecuali iblis. Ia tidak termasuk mereka yang bersujud. (QS. Al A’raaf. 7:11) Allah berfirman, “Apakah yang menghalangmu untuk bersujud (kepada Adam)di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab,”saya lebih baik dari padanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang ia Engkau ciptakan dari Tanah”.(QS AlA’raaf, 7:12). ….iblis berkata aku akan sujud kepada orang yang engkau ciptakan dari tanah?”(QS Al-Israa’.17:61). Allah berfirman turunlah kamu dari surgaitu;karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termaksud orang-orang yang hina”.(QS.Al-A’raaf,7:13). Iblis tetap bersikukuh ingkar terhadap perintah Allah meskipun diancam dengan neraka Jahanam.Akan tetapi,iblis minta kepada Allahswt untuk dapat terus hidup hingga hari kiamat dan meminta ijin untuk membujuk manusia supaya mengikuti jalan sesatnya. Allah mengijinkannya permintaan iblis tersebut. Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan” .(QS.Al-A’raaf,7:14) Allah befirman, “Sesungguhnya kamu termaksuk mereka yang diberi tangguh.” (QS.Al-A’raaf, 7:15).

Rekayasa Yahudi-AS Kurung Muslim Sampai Akhir Hayat

Rekayasa Yahudi-AS Kurung Muslim Sampai Akhir Hayat
Sumber:suaramedia.com Pengadilan di Texas, AS, telah menjatuhkan hukuman 65 tahun penjara kepada seorang mantan kepala yayasan amal Muslim karena memberikan bantuan kepada kelompok pejuang Islam Palestina, Hamas. Shukri Abu-Baker, mantan direktur eksekutif yayasan terebut, dan Ghassan Elashi, mantan ketuanya, dua dari lima karyawan Holy Land Foundation tahun lalu didakawa telah memberikan lebih dari $ 12 juta untuk Hamas. "Saya melakukannya karena saya peduli, sukarela, bukan atas perintah dari Hamas," Abu-Baker mengatakan kepada sebuah pengadilan Texas pada Rabu, menurut sebuah laporan dari situs Dallas Morning News. Salah satu pendiri Holy Land Foundation, Mohamed El-Mezain, yang merupakan saudara Mousa Abu Marzook, wakil pemimpin Hamas, telah dihukum 15 tahun penjara untuk memberikan bantuan kepada kelompok tersebut. Dua karyawan lainnya Mufid Abdulqader dan Abdulrahman Odeh sedang menunggu keputusan penjatuhan hukuman pada hari Rabu nanti. Abu-Baker dan Elashi divonis atas gabungan dari 69 tuntutan, termasuk mendukung organisasi "teroris", pencucian uang dan penipuan pajak. Abdulqader dan Odeh divonis untuk tiga macam konspirasi. Holy Land Foundation, yang sebelumnya adalah yayasan amal Muslim terbesar di AS, sendiri divonis atas 32 tuntutan. Persidangan sebelumnya berakhir pada bulan Oktober 2009 dengan satu orang tidak bersalah atas 31 tuntutan, namun para juri tidak dapat menemukan kata sepakat atas yang lainnya. Jaksa mengatakan yayasan tersebut telah telah menyebarkan ideologi Hamas dengan mendanai sekolah, rumah sakit dan program-program kesejahteraan sosial yang dikontrol oleh kelompok tersebut di wilayah Palestina, dan memungkinkan mereka untuk mengalihkan dana tersebut untuk kegiatan perang. Pendukung Yayasan tersebut menduga bahwa pemerintah telah ikut campur tangan dan menjadikan kasus tersebut sebagai bagian dari apa yang disebut teror perang dan mengabaikan misi utama yayasan amal tersebut dalam memberikan bantuan kepada sangat miskin wilayah Palestina. Mereka berkata tidak ada uang yang digunakan untuk membiayai kekerasan, dan kasus tersebut sebenarnya hanyalah "produk sampingan" dari apa yang disebut sentimen anti-Islam setelah serangan 11 September di tahun 2001. Tetapi jaksa berpendapat bahwa bantuan kemanusiaan yang dikirim oleh yayasan tersebut mengizinkan Hamas untuk mengalihkannya untuk mendanai kegiatan-kegiatan militan. Juri telah mencapai keputusan bersalah tahun lalu, setelah delapan hari dari pembahasan dan diikuti sidang ulangan dari terhadap yayasan yang berbasis di Texas tersebut. Itu adalah persidangan mengenai pembiayaan "terorisme" terbesar sejak serangan 9 / 11. Dakwaan terhadap yayasan tersebut menyatakan bahwa mereka mensponsori anak yatim dan keluarga Palestina di Tepi Barat dan Gaza yang saudaranya telah meninggal atau dipenjara sebagai akibat dari serangan Israel. Pejabat pemerintah telah mengrebek pusat yayasan Holy Land Foundation tersebut pada bulan Desember 2001, dan George Bush, Presiden Amerika Serikat, kemudian mengumumkan bahwa perampasan aset yayasan tersebut sebagai "langkah lain dalam memerangi terorisme". Yayasan tersebut ditutup dan aset mereka telah dibekukan pada tahun 2001. Sementara itu, pengacara pembela mereka mengatakan kliennya dibawa ke persidangan karena mereka memiliki ikatan keluarga dengan anggota Hamas, Khaled Meshaal, pemimpin politik Hamas yang diasingkan di Syria, yang juga merupakan saudara Abdulqader, salah satu dari lima terdakwa. Sebagai alasan banding, pengacara yayasan tersebut diharapkan untuk memberi kesaksian balasan terhadap kesaksian yang diberikan oleh agen pemerintah Israel yang namanya disembunyikan dengan alasan keamanan. Berikut adalah kelima terdakwa kasus ini. Ghassan Elashi, 55, berasal dari Richardson. Ia membantu mendirikan Holy Land Foundation, yang kemudian berubah nama menjadi The Occupied Land Fund. Yayasan tersebut dipindahkan dari California pada tahun 1992 dan pada saat yang sama, Elashi resmi menjadi warga AS. Elashi, yang lahir di Gaza bersama saudaranya mendirikan InfoCom, sebuah perusahaan komputer di Tanah Suci. Dalam sidang Holy juri menyatakan ia bersalah atas 35 tuduhan termasuk mendukung Hamas, pencucian uang dan penipuan pajak, dan akhirnya dijatuhi hukuman seumur hidup. Kemudian Shukri Abu Baker, 50, kelahiran Brazil pada tahun 1959, pindah ke wilayah Palestina sedari kecil dan tinggal di Kuwait sebelum pindah di AS pada tahun 1980. Dia menjabat sebagai CEO Holy Land. Sama seperti Elashi, ia juga dijatuhi hukuman bersalah atas 35 tuduhan termasuk mendukung Hamas, pencucian uang dan penipuan pajak. Baker dijatuhi hukuman seumur hidup. Mufid Abdulqader, 49, dan Abdulrahman Odeh, 49, kelahiran Tepi Barat pada tahun 1959. Abdulqader, warga resmi Amerika, merupakan seorang sukarelawan Holy Land Foundation. Dia adalah seorang mantan insinyur Dallas yang mengawasi renovasi Bishop Arts District. Juri menyatakan mereka bersalah atas tiga tuduhan termasuk konspirasi dalam memenuhi dukungan material terhadap organisasi teroris internasional, konspirasi penyediaan dana, barang dan jasa, dan mengaku melakukan pencucian uang. Mereka diperkirakan akan dijatuhi hukuman 55 tahun penjara. Mohammad El-Mezain, 55, adalah seorang imam sebelum pindah ke California untuk menjalankan Holy Land Foundation di tahun 1999. Juri menganggap ia bersalah atas penyediaan dukungan terhadap Hamas. Dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Memahami kehendak Allah SWT

Memahami kehendak Allah SWT
Pergi ke kampong memang mengasikkan.Tetapi setelah naik di bis antar kota ke resahan mulai muncul.Sebenarnya ceritanya begini.!.Tanggal 2 desember 2012 lalu.Saya memutuskan pulang ke Desa yaitu Ponorogo.Saya memutuskan naik bis untuk kesana.Saya masuk lalu duduk. Diawal perjalanan saya disuguhi pemandangan yang sebenarnya itu adalah sesuatu yang lumrah,jika anda pergi naik bis ke luar kota.Yaitu, pengamen!!!.Awalnya saya ter hibur karena lagu dan hiburan yang dibawakan.pengamen itu.Terlebih saya masih punya sedikit uang untuk memberikan uang. Ditengah perjalanan setelah beberapa lama.Datang lagi pengamen.Saat itu saya masih ada uang untuk memberikan uang .Tetapipada saat itusaya mulai berbikir.”Gimana kalau ada pengamen lagi??.apa yang harus saya berikan lagi!”.Ternyata yang aku khawatirkan terjadi,selang beberapa lama masuk lagi pengamen.Termaksud sifat saya, saya merasa malu jika tak bisa member sedikit uang kecil kepada orang yang sebetulnya lebih membutuhkan di banding saya.Saya sempat berpikir sejenak ketika pengamen itu melantunkan lagunya.”Saya sebenarnya ada uang kalau untuk member ,tetapi uangnya sangat besar jumlahnya alias tidak ada uang receh ,masak pengamen diberi uang lima ribuan,kan masih ada yang lebih membutuhkan disbanding pengamen itu!!!”.Timbullah rasa ragu pada janji Allah pada firmannya “jika uang yang dinafkahkan di jalan Allah tidak akan bisa habis “.Sempat saya bilang begitu pada batin saya.Tetapi pada ujungnya saya tidak juga memberikan uang itu meski tidak ada uang kecil.Sya juga sempat berpikir dan memarahi diri saya:”kamu orang bodoh kenapa?!,apa kamu ragu?!,apa kamu lebih mementingkan dirimu?!,kamu bodoh,apa kamu buta para orang-orang yang bertakwa berjuang dijalan Allah dengan sekuruh jiwa dan raga untuk kebenaran.Mengapa kamu hanya menyisihkan uang limaribu saja tidak mau!!.kan masih ada uang yang lain,tidak kok kalau kami mati dengan kehilangan uang sebesar lima ribu.”Meski saya berkata seperti itu dalam batin tetap saya tidak memberikan uang pada pengamen selanjutunya.Entah apa yangterjadi pada diri saya saya merasa gelisah jika ada orang yang susah tetapi saya hanya diam saja. Waktu perjalanan pulang juga naik bis seperti biasa ada pengamen disana.Awal mengamen saya berikan uang karena saya ada uang kecil dari rumah didesa.Yang saya sayangkan ,kenapam saya tidak mempersiapkan uang sebelumnya saya lupa,Sebelum berangkat memang saya diberi uang jajan sebesar tujuh puluh ribu.yaitulima puluh dan dua puluhan.tetap saja besar jika hanya untuk uang ongkos pengamen.Ditengah perjalanan saya ,ada pengamen ,hati saya mulai bergejolak dan saya berkata:”Sekarang apa yang akan kamu lakukan jika seperti ini!!.apa kamu bertindak bodoh seperti kemaren !!Apakamu takut kehilangan uang yang sebenarnya bukan milikmu.,jika kamu merasa memiliki uang itu berarti kamu tidak lebih dari sekedar sampah ,aib bagi uamt yang suci ini.!!”.Saya kemudian teringat telah diberikan uang sebelum berangkat pulang oleh orang desa sebesar tujuh puluh ribu.Pada saat itu saya merasa Allah telah memberikan keluasan razekinya sebelum saya bersedekah. akhirnya saya berikan juga uang dengan jumlah yang besar untuk sekali ngamen orang itu. Disini dapat disimpulkan jika Allah itu pemberiannya sangat luas dan jangan pernah ragu sedikitpun oleh apa yang telah difirmankan Nya.

HAKIKAT MANUSIA

Hakikat Manusia Dari masa ke masa permasalahan pokok yang sejak jaman dahulu sampai sekarang menjadi topic pembahasan dalam keilmuan islam ialah diri manusia. Dalam Postingan akan dibahas mengenai perihal hakikat manusia,yaitu tentang kesadaran diri. Setiap manusia pasti terdorong untuk memikirkan eksistensi.Sebab manusia senantiasa terbayangi pertanyaan-pertanyaan besar ,mula-mula bersifat historis lalu psikologis kemudian berubah menjadi suatu pertanyaan yang mendesak membutuhkan jawaban. Dari mana saya datang? Apakah keberadaanku bagaikan terlahir begitu saja? Aku yang kehilangan arah, mawas diri menyelidiki diriku.Siapakah aku ini?Mengapa aku diciptakan? Apakah tujuan hidup ini? Mengapa aku diberi bekal akal dan kehendak? Apakah artinya?Mengapa aku bereksistensi? Kemana terminal akhir dari perjalanan singkat di muka bumi ini? Ada apa setelah mati? Apakah kehidupan berakhir setelah datangnya kematian? Bagaimana caraku menyingkap rahasia semua ini? Dengan melihat pertanyaan-pertanyaan diatas,berarti mengemukakan masalah kebebasan dan masalh tanggung jawab.Hal ini membawa kita kepada penelitian mengenai dasar dari asal usul.Baik dari sisi kebebasan maupun dari sisi tanggung jawab. Hal tersebut akhirnya memunculkan masalah ketuhanan. Dari mana alam semesta yang besar ini berasal ? Ataukah ada Khaliq/Pencipta yang mengadakan saya? Siapakah Dia?Apa hubungannya dengan-Nya? Apakah eksistensi manusia itu cukup dalam dirinya sendiri? Ada apakah dengan sabda rasulullah Nabi Muhammad saw. Man’arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya. Apakah manusia yang terlibat secara aktif didalamnya? Kecenderungan-kecenderungan tersebut diatas merupakan naluri manusia yang tiddak bias dipungkiri, sebab memang demikian keadaannya. Pada setiap pribadi manusia memiliki naluri untuk berkepercayaan dalam pengertian apapun, baik yang benar maupun yang batil.Predikat khalifah tidak hanya berlaku bagi Nabi Adam as saja, melainkan berlaku bagi semua manusia tanpa kecuali, karena manusia dengan kesempurnaan kejadiaannya diberi kemampuan untuk mengatur da mengolah alam.Manusia sedikit banyak dapat mengetahui rahasia alam, sedangkan semua itu tidak berlaku bagi semua mahluk-mahluk lainnya. Hakikat manusia sebagai khalifah mengarah kepada kecenderungan tertentu dalam memahami diri manusia diri manusia sendiri. Hakikat mengandung sesuatu makna yang tetap, Tidak berubah-ubah.Allah adalah puncak segala kebaikan dan kesempurnaan. Dengan demikian, manusi adalh wakildari kebaikan dan kesempurnaan-Nya. Namun,seperti yang anda lihat ,bagaimana dengan kenyataan umat manusia zaman kini?Bisakah manusia dikatakan wakil dari kebaikan dan kesempurnaan-Nya?Tentu anda lebih tahu seutuhnya? Bagaimana supaya menjadi khalifatullah seutuhnya? Ikuti postingan saya selanjutnya mengenai tugas manusia .Insya Allah terjawab. Sumber: Dari Buku : WUJUD (menuju jalan kebenaran) Oleh: Hb.Zulkifli bin Muhammad bin Ibrahim Banahsan bin Syahab If.Sentot Budi Santosa bin Danuri bin Abdullah

ARTI TASAWUF

ARTI TASAWUF



Asal kata Tasawuf ada beberapa teori yang menyatakan antara lain:

a)      Berasal dari kata shafw,artinya bersih atau Shafaa.
b)      Beraasal dari kata Shuffah,Yaitu suatu kamar disamping masjid Rasullullah dikota Madinah.
c)      Berasal dari kata Shaff,yaitu barisan di kala sembahyang shalat
d)     Berasal dari kata Shaufanah, yaitu sejenis buah buaahan yang kecil berbulu dan banyak tumbuh di padang pasir dimana bahan baju kaum sufi berbulu seperti buah itu,dalam kesederhanaanya.
e)      Berasal dari kata Suf (kain Wol).dalam sejaarah sufi para orang sufi meninggalkan kemewahannya dan memakai kain wol yang kasar ,hal ini menunnjukkan kesederhanaan yang melambangkan jauhnya dari dunia.

Diantaara semua pendapat itu,pendapat dua yang ter akhir (Shaufanah dan suf)yang banyak diterima sebagai asal kata sufi. JadiSufi adalah oaring yang menjauhkan diri dari dunia materi dan memusatkan perhatian pada alam rohani.Tashawwafa arrajulu:Qad shaara arrajulu Shuufan. Yang artinya seorang laki-laki yang telah metasa wuf.Maksudnya telah berpindah dari kehidupan biasa ke dunia sufi.Dahulu pakaian para sufi dengan hamper-hampir menyerupaikain Goni dalam kesederhanaanya. Maksudnya,membuang pakaian yang sebelumnya mewah ke pakaian yang penuh kesederhanaan.

Kesimpulan asal katayang terdekat adalhshuufun atau bulu.tashifiatul quluub,artinya membersihkan atau menggosok hati, sedangkan orangnya sendiri bernama sufi.

Peralihan dari zuhud ke Tasawuf

Peralihan dari zuhud ke Tasawuf


            Postingan saya kali ini membahas mengenai peralihan zuhud ke Tasawuf. Sejarah mencatat bahwa benih-benih tasawuf sudah ada sejak dalam kehidupan nabi Muhammad saw. Ini dapat dilihat dalam ibadah,perilaku,dan peristiwa dalam kehidupan pribadi Nabi Muhammad saw.Berikut kisah yang berhubungan:

Asal Usul Zuhud

Asal Usul Zuhud
Berikut akan Saya paparkan sedikt mengenai asal usul Zuhud. Dahulu para peneliti (oriental) seperti Nicholson dan pengikutnya berpendapat tentang factor yang mempengaruhi asal-usul munculnya zuhud atau pemahaman sufisme dalm Islam antara lain: § Dipengaruhi oleh ajaran rahib-rahib Kristen § Dipengaruhi oleh ajaran rahib Budha dengan faham Nirwananya § Dipengaruhi oleh ajaran Hindu § Dipengaruhi ole phytagoras yang mengharuskan meninggalkan kehidupan materi dalam rangkan membersihkan roh. § Dipengaruhi oleh ajaran Platinus yang menyatakan bahwa dalam rangka pennyucian rohyang telah kotor, sehingga bias menyatu dengan Tuhan harus meninggalkan dunia Menurut pendapat Abu Al-Ala Afifi yang masih mengambang tentang asal uuslu zuhud yang diperoleh dari para peneliti antara lain: § Berasal dari atau dipengaruhi oleh India dan Persia § Berasal atau dipengaruhi Nasrani § Berasal dari atau dipengaruhi oleh berbagai sumber yang berbeda-beda kemudian menjekma menjadi satu ajaran. § Berasal dari atau dipengaruhi ajaran Agama Islam . Untuk factor yang terakhir ini Abu Al Afifi merinci lebih jauh menjadi tiga: o Ajaran agama asalm yan terkandung dalam AlQuran dan Al Hadist mendorong untuk hidup wara dan zuhud o Dengan adanya fenomena social politik ketika itu , ada sebagaian masyarakat dan ulama tidak ingin terlibat dalam kemewahan dunia dan mengambil sikap untuk tidak ikut dan mengasingkan diri agar tidak terlibat dalam pertikaian,sehiangga mereka hidup dalam suasana keruhaniaan. o Reaksio terhadap keilmuan fiqih dan kalam, sebab keduanya kurang bias memuaskan dalam pengalaman agama Islam.Pendapat yang ter akhir ini perlu dikoreksi ,sebab munculnya ilmu fiqih dan ilmi kalam dan sebagaiannya setelah zuhud. Pada akhirnya para orientalis seperti Nicholson dan Louis Massignon dari Perancis setelah melakukan kajian yang mendalam tentang irfan(makrifat) dalam Islam, mereka mengakui bahwa sumber prinsip irfan(makrifat) adalh Al Quran dan Al Hadist.

Sejarah Singkat Tasawuf

Sejarah Singkat Tasawuf
-->


            Pembahasan saya kali ini mengenai awal mula dan sejarah Tasawuf dalam dunia Islam.
Pada masa Rasullulah Muhammad saw belum dikenal istilah Tasawuf.Kata tasawuf dan sufi belum dikenal pada masa awal Islam, namun tanda-tanda sufi dan ilmu kesufian itu sudah ada,

Jangan Kecewa dengan Perolehan Duniawi

Jangan Kecewa dengan Perolehan Duniawi
# Jangan Kecewa dengan Perolehan Duniawi  #



Pernakah kalian mendengar dan mengetahui sabda Nabi “Kalian semua sama saja dihadapan Allah SWT,kecuali orang yang bertakwa dan beramal shaleh diantara kalian.”.Sebenarnya banyak kejadian yang membuktikan kebenaran hadist ini.Entah kalian percaya atau tidak beberapa kisah ini setidaknya membuktikan kebenaran sabda Nabi.

RISALAH 11 (FUTUHUL GHAIB)

RISALAH 11 (FUTUHUL GHAIB)


Risalah 11

 Apabila timbul di dalam benakmu keinginan untuk kahwin, padahal kau fakir dan miskin, dan kau tak mampu memenuhinya, maka bersabarlah dan berharaplah senantiasa akan kemudahan dari-Nya, yang membuatmu berkeinginan seperti itu, atau yang mendapati keinginan semacam itu didalam hatimu, niscaya Ia akan menolongmu, (entah dengan menghilangkan keinginan itu darimu) atau dengan memudahkanmu menanggung bebanhidupmu itu, dengan mengurniaimu kecukupan, mencerahkanmu dan memudahkanmu di dunia dan akhirat. Lalu Allah akan menyebutmu sabardan mahu bersyukur, kerana kesabaranmu dan keredhaanmu atas ketentuan-Nya. Maka ditingkatkan-Nya kesucian dan kekuatanmu. Dan Allah berjanji untuk senantiasa menambah kurnia-Nya atas orang-orang yang bersyukur, sebagaimana firman-Nya : "Se- sungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS.Ibrahim: 7)Maka bersabarlah, tentanglah hawa nafsumu, dan berpegang teguhlah pada perintah-perintah-Nya. Redhalah atas takdir Yang Maha Kuasa, dan berharaplah akan redha dan kurnia-Nya. Sungguh Allah sendiri telah berfirman: "Hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan menerimaganjaran mereka tanpa batas." (QS. Az Zumar : 10)
Sumber:

Siapakah sahabat sejati?

Siapakah sahabat sejati?
Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary.


“Tak ada sahabat sejatimu kecuali dia yang paling tahu aibmu, dan tidak ada (sahabat seperti itu) kecuali Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Sebaik-baik sahabatmu adalah yang  menuntutmu, tetapi sama sekali tuntutan itu tidak ada kepentingannya darimu untuk-nya.”
Tak ada yang lebih tahu aib kita secara detil dan rinci melainkan Allah swt, karena Dia-lah yang tak pernah meninggalkan anda ketika anda dalam kondisi hina dan tidak menolak anda ketika anda dalam kondisi sangat kurang, bahkan senantiasa mengasihi anda dalam situasi apa pun.
Pada saat begitu Dia memerintahkan anda dan melarang anda, namun anda maksiat pada-Nya, namun Dia tidak meninggalkan anda, bahkan dengan rasa belas kasih-Nya Dia memanggilmu untuk datang kepada-Nya di saat anda alpa.
Namun jika yang tahu aib anda secara detil itu adalah makhluk, maka para makhluk pun justru meninggalkan anda dan melempari anda atas perbuatan anda selama ini. Namun Allah Swt dengan segala cinta dan kasih sayang-Nya senantiasa malah menjaga anda. Namun yang menyadari itu sangat sedikit.
Allah Swt tidak pernah meminta imbal balik kita dibalik perlindungan, perintah, tuntutan dan larangan-Nya. Sedangkan pergaulan dan persahabatan dengan makhluk penuh dengan tuntutan dan kepentingan. Maka sahabat sejati sesungguhnya  yang menyadarkan kepentingan yang kembali pada diri kita, hal-hal yang berguna maupun hal-hal mana yang berbahaya.
Namun rasa yaqin yang rendah dan lemah membuat anda terhijab dari semua itu. Karena itu Ibnu Athaillah melanjutkan:
“Seandainya cahaya yaqin memancar, pasti anda melihat akhirat lebih dekat padamu dibanding anda menempuhnya. Dan sungguh anda memandang keindahan dunia tak lebih dari reruntuhan fana yang tampak padanya.”
Dunia hanyalah khayal dalam wujudnya, apabila anda benar-benar tercerahi oleh cahaya yaqin.
Ahmad bin Ashim al-Anthaky ra menegaskan, “Yaqin adalah nur yang dijadikan Allah swt dalam hati hamba-Nya, hingga ia melihat perkara akhiratnya dan cahaya itu membakar semua hijab antara Dia dan dirinya, sampai akhirat tampak begitu jelas dalam perspektifnya.”
Suatu hari Rasulullah Saw, bertanya kepada Haritsah ra,  “Apa kabarmu pagi ini wahai Haritsah?”
“Saya dalam kondisi beriman yang benar,” jawab Haritsah.
Rasulullah saw, bersabda, “Setiap kebenaran ada hakikatnya, lalu apa hakikat imanmu?”
“Seakan-akan saya berada di Arasy Tuhanku benar-benar ditegakkan dan saya melihat ahli syurga sedang menikmati nikmat-nikmat-Nya di syurga dan ahli neraka sedang saling minta pertolongan,” kata Haritsah.
Rasulullah saw, bersabda, “Kamu sedang mengenal maka teguhlah. Seorang hamba yang qalbunya dicerahi cahaya oleh Allah….” (Al-Hadits).
Rasulullah saw, pernah bersabda, “Bila  cahaya masuk dalam hati, maka hati akan lapang…”
Rasul saw, ditanya, “Wahai Rasulullah apakah ada tanda untuk mengenal itu?”
Beliau menjawab, “Merasa kosong di negeri tipudaya dan kembali pada negeri keabadian, serta mempersiapkan bekal mati sebelum waktunya tiba…”
Sumber:
http://www.sufinews.com/index.php/Al-Hikam/siapakah-sahabat-sejati.sufi