Memahami kehendak Allah SWT

Pergi ke kampong memang mengasikkan.Tetapi setelah naik di bis antar kota ke resahan mulai muncul.Sebenarnya ceritanya begini.!.Tanggal 2 desember 2012 lalu.Saya memutuskan pulang ke Desa yaitu Ponorogo.Saya memutuskan naik bis untuk kesana.Saya masuk lalu duduk. Diawal perjalanan saya disuguhi pemandangan yang sebenarnya itu adalah sesuatu yang lumrah,jika anda pergi naik bis ke luar kota.Yaitu, pengamen!!!.Awalnya saya ter hibur karena lagu dan hiburan yang dibawakan.pengamen itu.Terlebih saya masih punya sedikit uang untuk memberikan uang. Ditengah perjalanan setelah beberapa lama.Datang lagi pengamen.Saat itu saya masih ada uang untuk memberikan uang .Tetapipada saat itusaya mulai berbikir.”Gimana kalau ada pengamen lagi??.apa yang harus saya berikan lagi!”.Ternyata yang aku khawatirkan terjadi,selang beberapa lama masuk lagi pengamen.Termaksud sifat saya, saya merasa malu jika tak bisa member sedikit uang kecil kepada orang yang sebetulnya lebih membutuhkan di banding saya.Saya sempat berpikir sejenak ketika pengamen itu melantunkan lagunya.”Saya sebenarnya ada uang kalau untuk member ,tetapi uangnya sangat besar jumlahnya alias tidak ada uang receh ,masak pengamen diberi uang lima ribuan,kan masih ada yang lebih membutuhkan disbanding pengamen itu!!!”.Timbullah rasa ragu pada janji Allah pada firmannya “jika uang yang dinafkahkan di jalan Allah tidak akan bisa habis “.Sempat saya bilang begitu pada batin saya.Tetapi pada ujungnya saya tidak juga memberikan uang itu meski tidak ada uang kecil.Sya juga sempat berpikir dan memarahi diri saya:”kamu orang bodoh kenapa?!,apa kamu ragu?!,apa kamu lebih mementingkan dirimu?!,kamu bodoh,apa kamu buta para orang-orang yang bertakwa berjuang dijalan Allah dengan sekuruh jiwa dan raga untuk kebenaran.Mengapa kamu hanya menyisihkan uang limaribu saja tidak mau!!.kan masih ada uang yang lain,tidak kok kalau kami mati dengan kehilangan uang sebesar lima ribu.”Meski saya berkata seperti itu dalam batin tetap saya tidak memberikan uang pada pengamen selanjutunya.Entah apa yangterjadi pada diri saya saya merasa gelisah jika ada orang yang susah tetapi saya hanya diam saja. Waktu perjalanan pulang juga naik bis seperti biasa ada pengamen disana.Awal mengamen saya berikan uang karena saya ada uang kecil dari rumah didesa.Yang saya sayangkan ,kenapam saya tidak mempersiapkan uang sebelumnya saya lupa,Sebelum berangkat memang saya diberi uang jajan sebesar tujuh puluh ribu.yaitulima puluh dan dua puluhan.tetap saja besar jika hanya untuk uang ongkos pengamen.Ditengah perjalanan saya ,ada pengamen ,hati saya mulai bergejolak dan saya berkata:”Sekarang apa yang akan kamu lakukan jika seperti ini!!.apa kamu bertindak bodoh seperti kemaren !!Apakamu takut kehilangan uang yang sebenarnya bukan milikmu.,jika kamu merasa memiliki uang itu berarti kamu tidak lebih dari sekedar sampah ,aib bagi uamt yang suci ini.!!”.Saya kemudian teringat telah diberikan uang sebelum berangkat pulang oleh orang desa sebesar tujuh puluh ribu.Pada saat itu saya merasa Allah telah memberikan keluasan razekinya sebelum saya bersedekah. akhirnya saya berikan juga uang dengan jumlah yang besar untuk sekali ngamen orang itu. Disini dapat disimpulkan jika Allah itu pemberiannya sangat luas dan jangan pernah ragu sedikitpun oleh apa yang telah difirmankan Nya.
Previous
Next Post »
0 Komentar