Tugas Manusia (Bagian Ketiga)

Jika manusia mengikatkan diri dengan dunia sekelilingnya (mumkin),maka jiwanya akan terbelenggu.oleh sebab itu,manusia harus sadar dan mawas diri untuk brusaha mengetahui siapa diri ini sebenarnya. Kesadaran mawas diri untuk mengetahui siapa sang diri ini sebenarnya tidak akan diperoleh dengan serta merta, namun memang harus dilakukan dengan latihan yang didasari ilmu pengetahuan yang baik dan benar supaya memperoleh pengalaman langsung ebagaimana yang telah dicontohkanoleh para sufi atau arif-billah. Dan Dia menundukkan malam dan siang,matahari dan bulan unukmu.dan bintang-bintang itu ditundukkan(untukmu) dengan perintah.Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda(kekuasaanAllah) bagi kaum yang memahami (Nya).(QS.An Nahl, 16:12). Allah menundukkan dan mengatur peredaran matahri,bintang dan bulan dengan perintah-Nya.Peraturan inilah yang diikuti oleh seluruh alam semesta,sebagaimana harus bertingkah laku. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang ,matahari dan bulan.masing-masing dari keduanya itu beredar didalam garis edarnya(QS.Al Anbiyaa’, 21:33) Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. An Naml,27:88). Ini juga disebut hokum alam atau peraturan yang diikuti oleh alam. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit, dan langit itu masih merupakan asap,lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:”Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab:”Kami datang denga suka hati” .(Qs. Fushilat,41:11). Ayat ini membuktikan bahwa matahari,bumi,bulain dan seluruh alam taat mengikuti segala perintah dan aturan Allah swt.Peraturan yang telah ditetapkan Allah itu tidak berubah selamanya.Firman-Nya: “Sebagai sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu”.(QS. Al-Fath,48:23). Apabila pandangan hati, jiwa, dan tubuh kita luruskan kepada Allah,tunduk dan patuh terhadap perintah-perintah-Nya,selalu merasa dekat dengan-Nya,selalu merasakan kehadiran Tuhan setiap saat.Kita akan merasa bahwa setiap perilaku dan gerak-gerik kita berada dalam pengawasan Allah.ibarat seorangartis sinetron akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan peranannya,berakting dengan penuh penghayatan dan berupaya untuk tidak menyalahi scenario yang telah ditentukan sang sutradara.Sebagaiman firman-Nya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,maka (jawablah),bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,maka hendaklah mereka beriman kepada-Ku,agar mereka selalu berada dalam kebenaran(QS.Al-Baqarah,2:186) Demikianlah pandangan pemikiran yang sederhana dan logis ,jika kita mau menerimanya, bahwa adanya diri(mikrokosmos), dan alam semesta(makrokosmos),telah mengajak kesadaran untuk sampai kepada pembuktian adanya Tuhan(Allah). Dapat ditarik kesimpulan bahwa tubuh ini akan taat seperti taatnya matahari dan bulan.Ia akan hidup teratur seperti teraturnya matahari serta planet-planet menurut garis edarnya,sehingga tidak berbenturan.Ia akan patuh seperti patuhnyanmalaikat(fitrah yang ditetapkan Allah kepada manusia). Peran manusia telah ditetapkan, diatur dengan sangat rapi sekali.Bukan hanya ukuran fisik,tapi juga berapa besar rejeki,keterampilan,daya piker,dan juga waktu yang diijinkan menghirup udara segar didunia. Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya(QS. Al Furqaan, 25;2). Oleh karena itu, manusia yang sadar sebagai khalifatullah hendaknya berakhlak dengan alhlak Allah,berkehendak, bertindak sebagaimana yang Allah kehendaki dan member keputusan dengan keputusan Allah serta berjalan di jalan Allah. Sumber: BUKU : WUJUD (MANUSIA) Hb.Zulkifli bin Muhammad bin Ibrahim Banahsan bin Syahab If.Sentot Budi Santosa bin Danuri bin Abdullah
Previous
Next Post »
0 Komentar